Kebaikan Penguasa Adalah Idaman Bagi Setiap Muslim, Kebajikan Penguasa Untuk Kebaikan Bagi Rakyat Dan Negara

Aceh tamiang122 Dilihat

Aceh Tamiang || Inspirasipublik.id — Mendoakan kebaikan untuk pemimpin termasuk aqidah Ahlu Sunnah wal Jama’ah, amalan yang utama dan termasuk nasehat yang baik untuk mereka.
Fudhail bin Iyadh berkata, “Andaikan aku punya doa yang mustajab niscaya akan aku panjatkan untuk penguasa”. (Dikeuarkan oleh Abu Nuaim dalam al-Hilyah 8/91).

Imam al-Barbahari berkata, “Apabila engkau melihat orang yang mendoakan kejelekan bagi penguasa maka ketahuilah bahwa dia seorang pengikut hawa nafsu. Apabila engkau melihat orang yang mendoakan kebaikan bagi penguasa, maka dia adalah pengikut sunnah, insya Alloh”. (Sarhu Sunnah hal. 113).

Syaikh Abdul Aziz bin Baz mengatakan: “Mendoakan kebaikan untuk pemimpin adalah amalan ketaatan yang paling utama dan mulia dan termasuk nasehat untuk Allah dan hambaNya”. (Al -Maklum Minal Wajib Alaqoh Bainal Hakim wal Mahkum hlm. 21.

Syeikh Shalih Fauzan mengatakan: “Inilah madzhab Ahli Sunnah wal Jamaah. Adapun madzhab penyesat dan orang bodoh mereka menganggap bahwa ini adalah lembek dan cari muka penguasa sehingga tidak mendoakan kebaikan untuk para pemimpin.
Semangat kebaikan bukan dengan mendoakan keburukan pemimpin Namun mendoakan kebaikan jika engkau menginginkan kebaikan, karena Allah Maha Mampu untuk memberikan hidayah kepada pemimpin dan mengembalikan mereka ke jalan yang benar. Apakah engkau putus atas dari hidayah mereka?!” (At-Ta’liqot Al-Mukhtashoroh ‘ala Aqidah Ath-Thohawiyyah hlm. 171-173).

Di antara pokok yang agung yang Di jelaskan kepada umat adalah wajibnya mentaati waliyyul amr dan haramnya memberontak kepada mereka, tidak berhenti sampai di sini bahkan mereka melampauinya kepada hal yang lebih khusus lagi, yaitu mendoakan waliyyul amr dengan taufiq, kebaikan, dan kelurusan jalan, inilah sebagian di antara perkataan-perkataan mereka tentang hal itu :

Al-Imam Abu Ja’far Ath-Thohawi (wafat tahun 321 H) berkata :

ولا نرى الخروج على أئمتنا و ولاة أمورنا وإِن جاروا ، ولا ندعوا عليهم ولا ننزع يدا من طاعتهم ، ونرى طاعتهم من طاعة الله عزوجل فريضة ما لم يأمروا بمعصية، وندعوا لهم بالصلاح والمعافاة

”Dan kami tidak memandang bolehnya memberontak kepada para pemimpin dan para waliyyul amr kami, meskipun mereka berbuat kecurangan, kami tidak mendoakan kejelekan kepada mereka, kami tidak melepaskan diri dari ketaatan kepada mereka,kami memandang ketaatan kepada mereka adalah ketaatan kepada Alloh Azza wa Jalla sebagai suatu kewajiban selama mereka tidak memerintah kepada kemakshiyatan, dan kami doakan mereka dengan kebaikan dan keselamatan”
📚 (Aqidah Thahawiyyah beserta Syarahnya 2/540 ).

Al-Imam Abu Utsman Ash-Shabuni (wafat tahun 449 H ) berkata :

ويرى أصحاب الحديث الجمعة والعيدين و غيرهما من الصلوات ، خلف كل إِمام ، برا كان أو فاجراً ، ويرون جهاد الكفرة معهم ، وإِن كانوا جَوَرة فجرة ، ويرون الدعاء لهم بالإِصلاح والتوفيق والصلاح ، وبسط العدل في الرعية

“Dan Ashabul hadits memandang sholat Jumat, Iedain, dan sholat-sholat yang lainnya di belakang setiap imam yang muslim yang baik maupun yang fajir, mereka memandang hendaknya mendoakan para pemimpin dengan taufiq dan kebaikan, dan menyebarkan keadilah terhadap rakyat”
📚 (Aqidah Salaf Ashabil Hadits, hal. 106 ).

Dan ketahuilah Wahai Saudaraku yang mulia, sesungguhnya para imam tersebut tidaklah mencukupkan menggoreskan kalimat-kalimat ini di dalam tulisan-tulisan mereka, bahkan mereka juga menerapkan perkara ini di dalam kehidupan mereka, dan menyampaikannya di hadapan manusia sebagai pengajaran dan arahan kepada mereka, lihatlah sebuah contoh dalam hal itu dari Imam Ahli Sunnah wal Jama’ah Al-Imam Ahmad bin Hanbal yang selalu mendoakan kebaikan kepada penguasa, Abu Bakr Al-Maruudzi berkata :

“Aku mendengar Abu Abdillah ( Al-Imam Ahmad ) menyebut Khalifah Al-Mutawakkil seraya mengatakan :

إِني لأدعو له بالصلاح والعافية …

”Sesungguhnya aku selalu mendoakan kepadanya dengan kebaikan dan keselamatan … ” (As-Sunnah oleh Al-Khollal hal. 84).

Begitu sangat beliau di dalam menghusung umat untuk mendoakan kebaikan terhadap waliyyul amr, beliau lontarkan ucapan beliau yang masyhur dan menjadi hikmah yang diikuti oleh lisan-lisan manusia, yaitu :

لو أن لي دعوة مستجابة ما جعلتها إِلا في السلطان

”Seandainya aku memiliki do’a yang mustajab maka tidaklah aku jadikan kecuali pada penguasa” (Siyasah Syar’iyyah hal. 218 ).

Maka sepantasnyalah bagi kaum muslimin yang ingin menegakkan kewajiban nasihat, dan menempuh jalan Salaf, sepantasnyalah bagi mereka mengkhususkan kepada waliyyul amar di dalam sebagian dari do’a-do’a kebaikan mereka, duhai seandainya orang-orang yang berkubang di dalam kehormatan para waliyyul amr berhenti dari apa yang mereka lakukan, dan menggantinya dengan do’a kebaikan, seandainya mereka melakukan ini maka sungguh ini adalah baik bagi mereka, ditambah lagi bahwa menyibukkan diri dengan pelanggaran-pelanggaran kehormatan tidaklah memeperbaiki, bahkan akan menyesakkan dada dan memperbanyak dosa !!!

Al-Hafizh Abu Ishaq As-Sabi’i berkata :

ما سب قومٌ أميرهم إِلا حُرموا خيره

”Tidaklah suatu kaum mencaci penguasa mereka kecuali diharamkan mereka dari kebaikannya”
( Diriwayatkan oleh Ibnu Abdil Barr di dalam At-Tamhid 21/287 ).

Maka kami mengajak seluruh saudaraku untuk mendoakan kebaikan penguasa kita, karena kebaikan mereka adalah kebaikan rakyat juga.
Kami menyeru kepada seluruh khatib, da’I dan alim ulama, doakanlah kebaikan bagi para pemimpin, baik dalam khutbah jum’at, ceramah agama dan lain-lain karena hal itu termasuk sunnah yang telah banyak ditinggalkan.

Doa untuk Pemimpin Negeri

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، اَللَّهُمَّ وَفِّقْهُمْ لِمَا فِيْهِ صَلَاحُهُمْ وَصَلَاحُ اْلإِسْلَامِ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنْهُمْ عَلَى الْقِيَامِ بِمَهَامِهِمْ كَمَا أَمَرْتَهُمْ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَبْعِدْ عَنْهُمْ بِطَانَةَ السُّوْءِ وَالْمُفْسِدِيْنَ وَقَرِّبْ إِلَيْهِمْ أَهْلَ الْخَيْرِ وَالنَّاصِحِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكَانٍ

“Ya Allah, jadikanlah pemimpin kami orang yang baik. Berikanlah taufik kepada mereka untuk melaksanakan perkara terbaik bagi diri mereka, bagi Islam, dan kaum muslimin. Ya Allah, bantulah mereka untuk menunaikan tugasnya, sebagaimana yang Engkau perintahkan, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jauhkanlah mereka dari teman dekat yang jelek dan teman yang merusak. Juga dekatkanlah orang-orang yang baik dan pemberi nasihat yang baik kepada mereka, wahai Rabb semesta alam. Ya Allah, jadikanlah pemimpin kaum muslimin sebagai orang yang baik, di mana pun mereka berada.” Aamiiin

Semoga Allah menjaga Pemimpin kaum Muslimin.

H. Dede Nurjanata.
Rumah Adab Indonesia.