GeuSABA :Tutup Jalur Ekonomi ke Sumut, Hidupkan Kembali Pelabuhan Aceh

Berita56 Dilihat

Langsa | Direktur Eksekutif GeuSABA, Siti Maryam Bt Ali Nordin, S.Ag, menilai kebijakan Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, yang merazia kendaraan berplat BL asal Aceh adalah tindakan diskriminatif, arogan, dan melecehkan Aceh. Kebijakan ini tidak hanya melukai semangat kebersamaan antar-provinsi, tetapi juga merusak sendi persatuan dalam bingkai NKRI.Minggu (29/09/25)

Aceh tidak boleh tinggal diam, apalagi hanya merespons secara emosional. Saatnya Aceh bangkit dengan langkah nyata, strategis, dan tegas untuk memperkuat kemandirian ekonominya. Karena itu, GeuSABA mendesak:

  1. Menutup total jalur ekonomi Aceh ke Sumut. Komoditas pertanian, hasil tambang, dan CPO Aceh tidak boleh lagi disalurkan melalui jalur distribusi ke Sumatera Utara atau ekspor via Pelabuhan Belawan.
  2. Menghidupkan kembali pelabuhan Aceh. Pelabuhan Kuala Langsa, Krueng Geukueh, dan Malahayati harus difungsikan penuh sebagai jalur utama ekspor Aceh.
  3. Menguatkan identitas Aceh lewat plat BL. Seluruh BUMN yang beroperasi di Aceh wajib menggunakan kendaraan berplat BL. Masyarakat Aceh ber-KTP Aceh harus segera melakukan mutasi kendaraan ke plat BL sebagai bentuk kedaulatan dan harga diri.

Direktur Eksekutif GeuSABA menegaskan:

“Aceh tidak boleh lagi tunduk dan menjadi penonton. Tutup jalur ekonomi ke Sumut, hidupkan kembali pelabuhan Aceh, dan tegakkan marwah Aceh sebagai bangsa yang bermartabat dan mandiri.”

GeuSABA (Gerakan Srikandi Aceh Bangkit)

Kota Langsa, 28 September 2025