Jalan Berlubang Lintasan Provinsi di Aceh Tamiang Kembali Dikeluhkan Masyarakat Dan Pengendara

Aceh tamiang199 Dilihat

Aceh Tamiang || Inspirasipublik.id – Kerusakan jalan Provinsi Lintasan Medan – Banda Aceh di Kampung (Desa ‘red) Sungai Liput, Kecamatan Kejuruan Muda, Kabupaten Aceh Tamiang, kembali menjadi sorotan masyarakat.

Kerusakan terjadi secara berulang di ruas jalan utama desa tersebut yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi para pengendara dan masyarakat pengguna jalan.

Pantauan Inspirasipublik.id. Senin,(11/08/2025), sejumlah pengendara mengeluhkan kondisi permukaan jalan yang berlubang, bergelombang dan tergenang air saat hujan turun. Akibatnya, kendaraan terutama roda dua sering tergelincir dan harus jalan pun melambatkan laju, sehingga mengganggu kelancaran aktivitas warga sehari-hari.

Salah satu warga Desa Sungai Liput, yang di panggil alias Tommy (40), menyampaikan keprihatinannya atas kondisi tersebut. “ Setiap hari saya lewat sini untuk bekerja. Kalau hujan, air tergenang dan lubangnya tidak terlihat sangat membahayakan sekali untuk pengendara,” ujarnya.

Kerusakan jalan ini menjadi persoalan utama yang dirasakan oleh masyarakat sekitarnya. Jalan yang rusak ini merupakan akses vital yang menghubungkan antar beberapa desa dan menjadi jalur distribusi barang serta mobilitas masyarakat menuju pusat kota. Akibatnya, tidak hanya kenyamanan pengendara yang terganggu, tetapi juga aktivitas perekonomian warga ikut terdampak.

“Karena jalan provinsi berfungsi sebagai penghubung utama dalam sistem jaringan jalan primer, memfasilitasi pergerakan orang pengguna jalan dan angkutan barang antar wilayah dalam provinsi sangat di butuhkan untuk kenyamanan bagi pengendara,” jelas Tommy.

Kerusakan jalan ini telah terjadi secara berulang dalam beberapa tahun terakhir. Beberapa kali dilakukan perbaikan bersifat sementara, namun tidak bertahan lama. Kini, kondisi jalan semakin memburuk.

Warga setempat, pelajar, pekerja, pedagang, dan para pengendara umum menjadi pihak yang paling terdampak. Tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan saat berkendara, kondisi jalan juga meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, khususnya bagi pengendara roda dua.

Menurut penuturan warga, penyebab utama kerusakan jalan diduga karena tidak optimalnya sistem drainase. Hal ini menyebabkan permukaan jalan mudah rusak saat musim hujan.

“Pemerintah provinsi Aceh harus bertanggung jawab atas pemeliharaan, perbaikan, dan pengembangan jalan provinsi dengan baik,” ucapnya.

Masyarakat berharap agar perbaikan yang dilakukan ke depan bersifat jangka panjang, dengan kualitas pekerjaan yang baik dan tahan terhadap kondisi cuaca.

“Mohon kepada Bapak gubenur pemerintahan Aceh untuk mengambil sikap yang baik, agar memperbaiki jalan yang rusak lintas provinsi yang ada di kampung Sungai Liput ini, dan berikanlah kualitas Aspal yang baik, janganlah hanya tempel sekedar tempel Aspal saja, karena sudah sering sekali di tempel Aspal ternyata lebih cepat rusaknya kembali,” tutup Tommy. (PU)

Tinggalkan Balasan